PONDOK PESANTREN NURUL
HUDA
DUSUN SUCI DESA JUBELLOR KECAMATAN
SUGIO
KABUPATEN LAMONGAN
A.
Pondok Pesantren Nurul Huda
1.
Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Huda
Nurul Huda
merupakan sebuah nama pondok pesantren yang berada di Dusun Suci
Desa Jubellor Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Rt 002 Rw 005 Jl. Sawah Rejo.
Pondok Pesantren Nurul Huda berdiri pada hari Rabu wage bertepatan dengan tanggal
2 bulan April tahun 1986 M yang didirikan oleh Romo KH. M. Ma’shum
Bin syarfin
atas perintah dari guru beliau yakni Romo KH. M. Ustman Al Ishaqi Surabaya.
Pada awalnya
beliau ragu dengan perintah guru tersebut, karena beliau belum mengetahui
dimana letak yang tepat untuk mendirikan pondok pesantren tersebut, tetapi
beliau sudah diberi wasiat oleh gurunya, dan wasiat tersebut adalah beliau diperintahkan
untuk mencari tanah yang sama dengan tanah yang diberikan gurunya dan
pencarian berlangsung lama. Disisi lain beliau sedang berdakwah dan mengabdi di desa kelahiran
istri beliau lalu beliau berniat untuk mendirikan pondok pesantren disana, akan
tetapi sesepuh di desa kelahiran beliau (Suci Sugio) melarang untuk mendirikan pondok
pesantren disana dan sesepuh tersebut meminta kepada beliau untuk kembali ke kampong
halaman untuk meneruskan dakwah disana.
Maka dalam
keadaan bimbang. Beliau meminta pertolongan kepada Allah SWT untuk menjawab
persoalan yang dihadapi, kemudian melakukan sholat istikhoroh setelah itu
beliau bermimpi ibunya memerintahkan untuk kembali ke kampung halamannya dan
bermusyawaroh dengan sesepuh desa.
Akhirnya beliau memutuskan untuk mendirikan pondok pesantren di desa tersebut
dan membandingkan tanah yang di beri oleh guru beliau dengan tanah yang berada
di desa tersebut ternyata sama. Kemudian beliau mulai mendirikan pondok pesantren
ditanah tersebut yakni di sebuah tanah lapang yang penuh dengan rerumputan akan
tetapi tanah tersebut terkenal angker dan tidak ada yang dapat membangun
bangunan disana kecuali seseorang yang namanya sama dengan nama desa tersebut.
Dan di tanah tersebut ada dua buah makam wali yang bernama Mbah Nur Hasyim dan
istri beliau yang bernama Mbah Dewi Sri Ningsih, tetapi ada yang mengatakan
bahwa di sana terdapat tiga makam.yang ketiga adalah makam khodam Mbah Nur
Hasyim yang bernama Mbah Sholeh.
Konon katanya mbah Nur Hasyim adalah seorang santri dari Demak yang masih
ada keturunan dari Mbah Sunan Demak. Yang menyantri di Mbah Ndalem putra dari
Sunan Giri yang di perintahkan oleh Mbah Ndalem untuk berdakwah menuju arah
Barat dan mencari tanah yang sama dengan tanah Giri dan akhirnya beliau
menemukan tanah tersebut dan tinggal di tanah tersebut hingga beliau wafat dan
di makamkan disana. Dan akhirnya Romo KH. M. Ma’shum mendirikan sebuah pondok
pesantren yang beliau beri nama Pondok Pesantren Nurul Huda. Pada awalnya
pondok pesantren Nurul Huda hanya terdapat dua orang santri mukim dan beberapa
santri yang tidak mukim. Lalu beberapa bulan kemudian banyak santri berdatangan
dari daerah sekitar. Dan dari tahun ke tahun jumlah santri semakin meningkat
dan fasilitas pesantren yang awalnya sangat sederhana menjadi lebih memadai.
Semua itu berkah dari mujahadah Romo KH. M. Ma’shum yang selalu beristiqomah
dalam menjaga dan merawat pesantren serta para santri beliau agar menjadi
santri yang sholeh sholihah dan berguna bagi agama nusa dan bangsa.[1]
0 Comments